Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perilaku dan kognisi manusia

Senin, 03 Desember 2012

Paradigma Psikologi Kepribadian Trait

Pengertian Paradigma

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khusunya dalam disiplin intelektual. (http://id.wikipedia.org/wiki/paradigma).

Paradigma menurut para ahli:
Adam Smith   : Paradigma adalah cara bagaimana kita memandang dunia.
Ferguson       : Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek tertentu dari setiap kenyataan.

Psikologi Kepribadian jika ditinjau secara etimologis istilah kepribadian dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan personality. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona, yang berarti topeng dan personare, yang artinya menembus. Dan sekarang ini istilah personality oleh para ahli dipakai untuk menunjukkan suatu atribut tentang individu, atau untuk menggambarkan apa, kenapa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia.
Definisi-definisi kepribadian menurut beberapa para ahli:
1. Gordon W. W Allport
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
2. David Krech dan Richard S. Crutchfield (1969)
Kepribadian adalah integrasi dari semua karakteristik individu kedalam suatu kesatuan yang unik yang menentukan, dan yang dimodifikasi oleh usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah terus-menerus.
3. Adolf heuken, S.J. dkk
Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang  jasmani, mental, rohani, emosional maupun yang sosial. Semuanya  telah ditatanya dalam cara yang khas di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana  dikehendakinya”.
Berdasarkan definisi dari Allport, Kretch dan Crutchfield, serta Heuken dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri dariaspek psikis, seperti : inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita, dst. Serta aspek fisik, seperti : bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dst.
Salah satu teori kepribadian adalah teori kepribadian trait. Teori sifat ini dikenal sebagai teori tipe (type theories) yang menekan pada aspek kepribadian yang sifatnya relatif stabil atau menetap.Teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki sifat sifat tertentu, yakni pola kecenderungan untuk bertingkah laku dan mengevaluasi situasi atau mereaksi situasi dengan cara tertentu. Trait ini berfungsi untuk mengintegrasikan kebiasaan, sikap, dan keterampilan kepada pola berpikir, merasa, dan bertindak.
Setiap traits mempunyai tiga karakteristik:
a.    Uniqueness, kekahasan dalam berperilaku,
b.    Likableness, bahwa trait itu ada yang disenangi (liked) dan ada yang tidak disenangi (unliked), sebab traits itu berkontribusi kepada keharmonisan atau ketidak harmonisan, kepuasan atau ketidak puasan orang yang mempunyai traits tersebut. Traits yang disenangi seperti; jujur, murah hati, dan bertanggungjawab, sementara yang tidak disenangi seperti: egois, tidak sopan, dan kejam/bengis. Sikap seseorang terhadap traits ini merupakan hasil belajar dari lingkungan sosialnya.
c.   Consistency, artinya bahwa seseorang itu dapat diharapkan berperilaku atau bertindak secara ajeg. Sama halnya dengan self-concept, dalam perkembangannya trait dipengaruhi oleh faktor hereditas dan belajar. Faktor yang paling mempengaruhi adalah pola asuh orang tua, dan imitasi anak terhadap orang yang menjadi idolanya.


Pada paradigma trait ini kita akan menemukan beberapa teori-teori yang di kemukakan tokoh-tokoh besar, diantaranya :
1.   Teori psikologi konstitusi oleh William H. Sheldon
W.H Sheldon berasal dari Amerika Serikat. Teori Sheldom sering digolongkan sebagai teori topologi. Sheldon mengorientasikan penelitiannya pada kondisi fisik tubuh serta pengaruhnya pada psikologi seseorang. Secara metodologis, Sheldon melakukan pengukuran struktur tubuh secara objektif melalui foto-foto yang telah distandardisasinya.  Sheldon menyatakan bahwa faktor genetis dan biologis berperan dalam perkembangan individu dan faktor-faktor itu dapat dikenali melalui sejumlah pengukuran struktur tubuh. Menurutnya, seseorang memiliki tiga komponen fisik yang berbeda menurut derajat dan tingkatannya masing masing. Tiga komponen atau dimensi tempramental, yaitu:

a.   Viscerotonia yaitu individu yang memiliki nilai viscerotonia yang tinggi, memiliki sifat-sifat, antara lain suka makan enak, pengejar kenikmatan, tenang, toleran, lamban, santai, dan pandai bergaul.
b.   Somatotonia yaitu individu dengan sifat somatotonia yang tinggi memiliki sifat-sifat seperti berpetualang dan berani mengambil resiko yang tinggi, membutuhkan aktivitas fisik yang menantang, agresif, kurang peka dengan perasaan orang lain, cenderung menguasai dan membuat gaduh.
c.    Cerebretonia yaitu pribadi yang mempunyai nilai cerebrotonia dikatakan bersifat tertutup dan senang menyendiri, tidak menyukai keramaian dan takut kepada orang lain, serrta memiliki kesadaran diri yang tinggi. Bila sedang dirundung masalah, ia memiliki reaksi yang cepat dan sulit tidur.

2.    Teori personologi oleh Henry Murray
Murray mengemukakan bahwa personologi itu sangat kompleks dan tergolong baru untuk dipahami melalui tingkat pemahaman kita. Murray melihat pekerjaannya secara teoritis dan empiris sebagai “persiapan bagi peningkatan sistem yang komprehensif”.

3.   Teori holisme dan humanisme oleh Abraham Maslow
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan rasa aman dan seterusnya.

4.   Teori keunikan individu oleh Gordon Allport
Allport membedakan antara sifat umum (general trait) dan kecenderungan pribadi (personal disposition). Kecenderungan pribadi dimaksudkan sebagai pola atau konfigurasi unik sifat-sifat yang ada dalam diri individu.  Misalnya dua orang yang mungkin sama-sama berniat baik dalam melakukan sesuatu, tapi berbeda cara melakukannya.

5.   Teori faktorial analitik oleh Raimond B. Cattel
Cattell melihat kepribadian sebagai suatu struktur sifat-sifat (traits) yang komlpeks dan terdiferensiasi, yang motivasinya sebagian besar tergantung pada salah satu gugus dari sifat-sifat ini, yang disebut dinamic traits.
  
6.   Teori tipologi biologis oleh Hans Eysenck. 
Menurut Eysenck, sifat-sifat kepribadian berasal dari keturunan dalam bentuk tipe, trait (sifat) dan semua tingkah laku yang dipelajari dari lingkungan.Pola tingkah laku itu berasal dari interaksi fungsional dari empat sektor utama/ tingkatan hirarki yang mengorganisir tingkah laku, yaitu dari hirarki yang tinggi ke hirarki yang rendah:
a.   Hirarki yang tertinggi  : Tipe (kumpulan trait)
b.   Hirarki yang kedua      : Trait, merupakan disposisi kepribadian yang penting dan permanen
c.    Hirarki yang ketiga     : Kebiasaan tingkah laku atau berfikir, kumpulan respon spesifik.
d.   Hirarki yang terendah  : Respon spesifik, tingkah laku yang secara aktual dapat diamati,     
                               yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian.