Pengertian Paradigma
Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/paradigma
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2010819-psikologi-kepribadian/#ixzz2DrEu9wuw http://id.scribd.com/doc/39036979/psikologi-kepribadianwww.slideshare.net/bocahbancar/psikologi-kepribadian
http://personalitypujinurfauziatulhasanah.wordpress.com/MATERI/
Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Jakarta : UMM Press.
Paradigma
dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap
(afektif), dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti
seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam memandang
realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khusunya dalam disiplin intelektual.
(http://id.wikipedia.org/wiki/paradigma).
Paradigma menurut para ahli:
Adam Smith : Paradigma adalah cara bagaimana kita memandang dunia.
Ferguson : Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek tertentu dari setiap kenyataan.
Psikologi Kepribadian jika ditinjau secara etimologis istilah kepribadian dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan personality. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona, yang berarti topeng dan personare, yang artinya menembus. Dan sekarang ini istilah personality oleh para ahli dipakai untuk menunjukkan suatu atribut tentang individu, atau untuk menggambarkan apa, kenapa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia.
Definisi-definisi kepribadian menurut beberapa para ahli:
1. Gordon W. W Allport
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
2. David Krech dan Richard S. Crutchfield (1969)
Kepribadian adalah integrasi dari semua karakteristik individu kedalam suatu kesatuan yang unik yang menentukan, dan yang dimodifikasi oleh usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah terus-menerus.
3. Adolf heuken, S.J. dkk
Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun yang sosial. Semuanya telah ditatanya dalam cara yang khas di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana dikehendakinya”.
Berdasarkan definisi dari Allport, Kretch dan Crutchfield, serta Heuken dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri dariaspek psikis, seperti : inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita, dst. Serta aspek fisik, seperti : bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dst.
Paradigma menurut para ahli:
Adam Smith : Paradigma adalah cara bagaimana kita memandang dunia.
Ferguson : Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek tertentu dari setiap kenyataan.
Psikologi Kepribadian jika ditinjau secara etimologis istilah kepribadian dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan personality. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona, yang berarti topeng dan personare, yang artinya menembus. Dan sekarang ini istilah personality oleh para ahli dipakai untuk menunjukkan suatu atribut tentang individu, atau untuk menggambarkan apa, kenapa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia.
Definisi-definisi kepribadian menurut beberapa para ahli:
1. Gordon W. W Allport
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
2. David Krech dan Richard S. Crutchfield (1969)
Kepribadian adalah integrasi dari semua karakteristik individu kedalam suatu kesatuan yang unik yang menentukan, dan yang dimodifikasi oleh usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah terus-menerus.
3. Adolf heuken, S.J. dkk
Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun yang sosial. Semuanya telah ditatanya dalam cara yang khas di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana dikehendakinya”.
Berdasarkan definisi dari Allport, Kretch dan Crutchfield, serta Heuken dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri dariaspek psikis, seperti : inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita, dst. Serta aspek fisik, seperti : bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dst.
Salah satu teori kepribadian adalah teori
kepribadian trait. Teori sifat ini dikenal sebagai teori tipe (type theories)
yang menekan pada aspek kepribadian yang sifatnya relatif stabil atau
menetap.Teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki sifat sifat tertentu, yakni
pola kecenderungan untuk bertingkah laku dan mengevaluasi situasi atau mereaksi
situasi dengan cara tertentu. Trait ini berfungsi untuk mengintegrasikan
kebiasaan, sikap, dan keterampilan kepada pola berpikir, merasa, dan bertindak.
Setiap traits mempunyai
tiga karakteristik:
a. Uniqueness,
kekahasan dalam berperilaku,
b.
Likableness, bahwa trait itu ada yang
disenangi (liked) dan ada yang tidak disenangi (unliked), sebab traits itu
berkontribusi kepada keharmonisan atau ketidak harmonisan, kepuasan atau
ketidak puasan orang yang mempunyai traits tersebut. Traits yang disenangi
seperti; jujur, murah hati, dan bertanggungjawab, sementara yang tidak
disenangi seperti: egois, tidak sopan, dan kejam/bengis. Sikap seseorang
terhadap traits ini merupakan hasil belajar dari lingkungan sosialnya.
c. Consistency, artinya bahwa seseorang itu dapat
diharapkan berperilaku atau bertindak secara ajeg. Sama halnya dengan
self-concept, dalam perkembangannya trait dipengaruhi oleh faktor hereditas dan
belajar. Faktor yang paling mempengaruhi adalah pola asuh orang tua, dan
imitasi anak terhadap orang yang menjadi idolanya.
Pada
paradigma trait ini kita akan menemukan beberapa teori-teori yang di kemukakan
tokoh-tokoh besar, diantaranya :
1. Teori psikologi konstitusi
oleh William H. Sheldon
W.H Sheldon berasal dari
Amerika Serikat. Teori
Sheldom sering digolongkan sebagai teori topologi. Sheldon
mengorientasikan penelitiannya pada kondisi fisik tubuh serta pengaruhnya pada
psikologi seseorang. Secara
metodologis, Sheldon melakukan pengukuran struktur tubuh secara objektif
melalui foto-foto yang telah distandardisasinya. Sheldon menyatakan bahwa faktor
genetis dan biologis berperan dalam perkembangan individu dan faktor-faktor itu
dapat dikenali melalui sejumlah pengukuran struktur tubuh. Menurutnya, seseorang memiliki tiga komponen fisik
yang berbeda menurut derajat dan tingkatannya masing masing. Tiga komponen atau
dimensi tempramental, yaitu:
a. Viscerotonia yaitu individu yang memiliki nilai
viscerotonia yang tinggi, memiliki sifat-sifat, antara lain suka makan enak,
pengejar kenikmatan, tenang, toleran, lamban, santai, dan pandai bergaul.
b. Somatotonia yaitu individu dengan sifat somatotonia
yang tinggi memiliki sifat-sifat seperti berpetualang dan berani mengambil
resiko yang tinggi, membutuhkan aktivitas fisik yang menantang, agresif, kurang
peka dengan perasaan orang lain, cenderung menguasai dan membuat gaduh.
c. Cerebretonia yaitu pribadi yang mempunyai nilai
cerebrotonia dikatakan bersifat tertutup dan senang menyendiri, tidak menyukai
keramaian dan takut kepada orang lain, serrta memiliki kesadaran diri yang
tinggi. Bila sedang dirundung masalah, ia memiliki reaksi yang cepat dan sulit
tidur.
2.
Teori personologi
oleh Henry Murray
Murray mengemukakan bahwa personologi itu sangat
kompleks dan tergolong baru untuk dipahami melalui tingkat pemahaman kita.
Murray melihat pekerjaannya secara teoritis dan empiris sebagai “persiapan bagi
peningkatan sistem yang komprehensif”.
3. Teori holisme dan humanisme
oleh Abraham Maslow
Maslow mengemukakan bahwa
individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat
hirarkis. Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs)
manusia menjadi tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan
pertama, seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan
yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan rasa aman dan seterusnya.
4. Teori keunikan
individu oleh Gordon Allport
Allport membedakan antara sifat umum (general trait)
dan kecenderungan pribadi (personal disposition). Kecenderungan pribadi
dimaksudkan sebagai pola atau konfigurasi unik sifat-sifat yang ada dalam diri
individu. Misalnya dua orang yang mungkin sama-sama berniat baik dalam
melakukan sesuatu, tapi berbeda cara melakukannya.
5. Teori faktorial analitik
oleh Raimond B. Cattel
Cattell melihat kepribadian
sebagai suatu struktur sifat-sifat (traits) yang komlpeks dan terdiferensiasi,
yang motivasinya sebagian besar tergantung pada salah
satu gugus dari sifat-sifat ini, yang disebut dinamic traits.
6. Teori tipologi
biologis oleh Hans Eysenck.
Menurut Eysenck, sifat-sifat kepribadian berasal dari keturunan dalam
bentuk tipe, trait (sifat) dan semua tingkah laku yang dipelajari dari
lingkungan.Pola tingkah laku itu berasal dari interaksi fungsional dari empat
sektor utama/ tingkatan hirarki yang mengorganisir tingkah laku, yaitu dari hirarki
yang tinggi ke hirarki yang rendah:
a.
Hirarki
yang tertinggi : Tipe (kumpulan
trait)
b.
Hirarki
yang kedua :
Trait, merupakan disposisi kepribadian yang penting dan permanen
c.
Hirarki yang ketiga : Kebiasaan
tingkah laku atau berfikir, kumpulan respon spesifik.
d.
Hirarki
yang terendah
: Respon spesifik, tingkah laku yang secara aktual dapat diamati,
yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian.
Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/paradigma
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2010819-psikologi-kepribadian/#ixzz2DrEu9wuw http://id.scribd.com/doc/39036979/psikologi-kepribadianwww.slideshare.net/bocahbancar/psikologi-kepribadian
http://personalitypujinurfauziatulhasanah.wordpress.com/MATERI/
Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Jakarta : UMM Press.
akhirnya :)
BalasHapus